Jumat, 08 November 2013

Perancangan Proses Produksi


BAB IV
PERANCANGAN PROSES PRODUKSI

1.      Berbagai Type Proses Produksi
Proses produksi dapat di bedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan langganannya. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran :  garis, intermiten, dan proyek. Dalam perusahaan-perusahaan manufacturing, aliran produk adalah sama dengan bahan mentah. Dalam industry-industri jasa, proses proses produksi tidak ditunjukkan dengan aliran secara phisik, tetapi oleh urutan operasi-operasi yang dilaksanakan dalam pemberian pelayanan. Urutan operasi-operasi pelayanan ini dapat dianggap sebagai “aliran produk” untuk industry-industri jasa.
Tipe-tipe aliran dibagi menjadi tiga :
a.       Aliran garis. Aliran garis mempunyai cirri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir dan urutan akhir operasi-opersai yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk operasi-operasi aliran garis, produk harus distandardisasi dengan baik dan mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Operasi-operasi individual sedapat mungkin diletakkan berdekatan dan diusahakan seimbang agar suatu operasi tidak mengakibatkan penundaan operasi berikutnya. Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi yaitu:
1)      Proses produksi massa (mass production), pada umumnya memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process. Produksi massa bersangkutan dengan tipe operasi lini perakitan, seperti yang digunakan dalam industry barang-barang elektronika, mobil, dan sebagainya.
2)      Proses produksi terus-menerus (continuous), ditandai dengan waktu produksi yang relative lama untuk menghindari penyetelan-penyetelan,persiapan-persiapan lain dan kemacetan-kemacetan yang mahal. Produksi terus menerus tampak dalam industri-industri proses, seperti industry kimia, kertas, baja, bir, dan sebagainya. Meskipun ke dua tipe operasi ini mempunyai karakteristik aliran garis, proses terus menerus cenderung untuk memproduksi lebih banyak produk-produk yang telah distandardisasi dan mempunyai tingkat otomatis lebih tinggi.
















 
      



 
Operasi atau tempat kerja                  
Aliran produk atau bahan
Gambar 4.1
Aliran garis

Operasi-operasi garis biasanya efisien tetapi tetapi tidak fleksibel. Efisiensi ini diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses padat modal (capital intensive), dan standardisasi pengerjaan tugas rutin. Tingkat efisiensi yang tinggi dipergunakan untuk menutup biaya peralatan-peralatan khusus (special-purpose) melalui produksi dalam volume yang relative besar. Di samping itu, operasi garis mensyaratkan suatu lini produk standar yang relative stabil sepanjang waktu. Karena standardisasi dan organisasi operasi-operasi yang berurutan ini, maka sulit dan mahal untuk mengubah produk atau volume dalam opersai-operasi aliran garis, sehingga operasi-operasi ini relative tidak fleksibel.
Keputusan untuk menggunakan operasi-operasi garis hendaknya tidak hanya berdasarkan pertimbangan efisiensi saja, tetapi perlu di pertimbangkan factor-faktor lain, seperti keusangan produk, ketidak puasan kerja karyawan karena kebosanan, dan risiko perubahan teknologi proses.

b.      Aliran intermite (job shop). Suatu proses aliran intermiten mempunyai cirri produksi dalam kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe ketrampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi aliran bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti, seperti ditunjukkan dalam gambar sbb:


Operasi-operasi intermiten adalah angat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketrampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, disamping juga tidak efisien.
Salah satu karakteristik pokok suatu proses intemiten adalah peralatan dan ketrampilan kerja yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang dikenal sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya aliran garis dikenal sebagai layout produk karena berbagai proses, peralatan dan ketrampilan kerja diletakkan atas dasar urut-urutan pengerjaan produk.
Istilah operasi-operasi intermiten sering disebut job shops. Bagaimanapun juga, istilah “job shop” kadang-kadang digunakan hanya untuk menyatakan operasi-operasi intermiten yang memproduksi barang-barang berdasarkan spesifikasi pesanan langganan. Karena kebalauan dan konotasi pabrik “job shop” ini, kita lebih baik menggunakan istilah “operasi intermiten”.
Operasi intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak standardisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling ekonomis dan melibatkan risiko yang paling kecil. Bentuk-bentuk operasi intermiten biasanya tampak dalam siklus kehidupan awal semua produk, untuk produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan untuk produk-produk dengan pasar bervolume rendah.

c.       Proyek. Bentuk operasi-operasi proyek digunakan untuk memproduksi produk-produk khusus atau unik, seperti kapal, pesawat terbang,peluru, jembatan, gedung, pekerjaan seni, peralatan-peralatan khusus, dan sebagainya. Setiap unit produk-produk tersebut dibuat sebagai suatu barang tunggal. Meskipun tidak ada aliran produk bagi suatu proyek, tetapi ada urutan operasi-operasi, dimana seluruh operasi ataukegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang pencapaian sasaran proyek akhir.
Secara konsepsual urutan kegiatan-kegiatan proyek ditunjukkan pada gambar 4.2, dimana gambar tersebut menguraikan berbagai kegiatan dan kegiatan yang mendahului yang diperlukanuntuk penyelsaian proyek. Masalah signifikan dalam manajemen proyek adalah perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaian proyek secara keseluruhan.




 




            mulai
                     ber      berakhir


 
Oval: 4Oval: 2                                                                          Operasi atau kegiatan
             
                                                                                    Hubungan untuk menetukan
                                                                                           mana yang harus didahulukan

Hubungan untuk menetukan mana yang harus didahulukan
Gambar 4.2
 Aliran proyek

Bentuk operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreativitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Kita sulit untuk mengotomatisasikan proyek-proyek karena hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serba guna kadang-kadang dapat digunakan untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek-proyek ditandai dengan biaya yang tinggi dan kesulitan dalam perencanaan dan pengawasan manajerial. Ini diakibatkan karena proyek pada dasarnya sukar dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi yang tin
\
Tabel 4.1
Karakteristik-karakteristik proses

Karakteristik
Garis
Intemiten
proyek
Produk



Tipe order
Kontinyus atau kumpulan besar
Kumpulan
Unit tunggal
Aliran produk
Berurutan
Berpola tidak pasti
Tidak ada
Variasi produk
Rendah
Tinggi
Sangat tinggi
Tipe pasar
Massa
Pesanan
Khusus (unik)
Volume
Tinggi
menengah
Unit tunggal
Tenaga kerja



Ketrampilan
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tipe kegiatan
Bersifat pengulangan
Tidak rutin
Tidak rutin
Upah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Capital



Investasi
Tinggi
Menengah
Rendah
Persediaan
Rendah
Tinggi
Menengah
Peralatan
Mesin khusus
Serbaguna
Serba-guna
Sasaran



Fleksibilita
Rendah
Menengah
Tinggi
Biaya
Rendaah
Menengah
Tinggi
Kualitas
Konsisten
Lebih variable
Lebih variabel
Waktu penyelesaian
Rendah
Menengah
Tinggi
Perencanaan dan pengawasan



Produksi
Mudah
Sulit
Sulit
Kualitas
Mudah
Sulit
Sulit
Persediaan
Mudah
Sulit
Sulit

Dimensi kritis lainnya yang mempengaruhi pemilihan proses adalah apakah produk dibuat untuk persediaan atau untuk pesanan dan dikenal sebagai jenis produksi untuk persediaan (production-to-stock) dan produksi untuk pesanan (production-to-order). Masing-masing proses ini mempunyai kebaikan dan kelemahan tersendiri, dimana proses produksi untuk persediaan akan berproduksi lebih cepat pada harga lebih rendah, tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan produk disbanding proses produksi untuk pesanan.
Proses produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan, kegiatan-kegiatan untuk pemrosesan menyesuaikan dengan spesifikasi pesanan langganan secara individual. Spesifikasi produk yang dipesan biasanya tidak distandardisasikan. Siklus perencanan produksi mulai pada saat langganan menetukan spesifikasi produk yang dia inginkan. Atas dasar pesanan langganan tersebut, perusahaan akan menetapkan harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima proses selanjutnya menentukan proses perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan bahan-bahan yang diperlukan, alokasi pembebanan kerja tiap-tiap departemen, prioritas pesanan, skedul-skedul produksi, rencana proses, dan sebagainya. Proses produksi untuk pesanan berakhir dengan pengiriman produk kelangganan.
Factor penting pelaksanaan operasi-operasi untuk poses produksi untuk pesanan adalah waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, langganan sering ingin mengetahui terlebih dahulu berapa lama pesanan akan diselesaikan. Bila waktu penyelesaian disetujui oleh langganan, kemudian operasi-operasi harus mengendalikan aliran pesanan untuk menepati jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Ini berarti bahwa waktu penyelesaian hendaknya ditetapkan secara realistic dengan kerjasama antara bagian produksi dan pemasaran.
Produk untuk persediaan. Perusahaan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan mempunyai masalah yang sama sekali berbeda. Pertama, operasi produksi untuk persediaan menghasilkan garis produk yang distandardisasikan. Permintaan langganan dipenuhi dengan produk-produk standar ini dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dam merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi bagi suatu operasi produksi untuk persediaan.
Dalam operasi produksi untuk persediaan, siklus perencaan produksi mulai dengan forecast penjualan yang akan menentukan spesifikasi dan kuantitas produk yang dapat dijual selama periode waktu tertentu. Langkah selanjutnya adalah penyusunan skedul-skedul produksi induk dengan memadukan hasil forecast penjualan dan rencana volume persediaan. Dalam situasi ini, factor-faktor yang penting diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi (persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan.
Secara ringkas, proses produksi untuk pesanan terutama bersangkutan dengan waktu penyelesaian dan pengendalian aliran pesanan. Proses harus cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai macam pesanan langganan. Sedangkan proses produksi untuk persediaan terutama diarahkan untuk pemenuhan rencana produksia dan persediaan serta efisiensi operasi-operasi.

2.      Keputusan-keputusan seleksi proses
Kita telah mengklasifikasikan proses produksi atas dasar dua dimensi : aliran produk dan tipe order langganan. Yaitu suatu matriks dengan enam proses yang berbeda. Dalam suatu perusahaan, setiap produk tertentu diproduksikan oleh salah satu dari enam proses tersebut, tetapi dapat juga suatu campuran produk sering harus diproduksikan oleh campuran berbagai tipe produksi dalam perusahaan yang sama. Sangat umum bagi organisasi-organisasi untuk mempunyai beberapa tipe proses yang berbeda dengan fasilitas phisik yang sama.
Klasifikasi proses ini dapat diguakan untuk beberapa tujuan :
a.     untuk mengkatogorikan berbagai tipe masalah keputusan berbeda yang dihadapi dalam operasi-operasi;
b.   untuk seleksi proses. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut :
1)      Kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Proses aliran garis biasanya akan memerlukan modal lebih besar daripada aliran intermiten atau proyek.
2)      Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para langganan ? apakah perkiraan volume penjualan pada harga yang drencanakan dapat menghasilakn laba yang diinginkan ? apakah kondisi persaingan sekarang dan diwaktu yang akan datang menguntungkan ?
3)      Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses pada biaya wajar ? bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja di waktu yang akan datang ? proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja berketrampilan relative rendah dan murah dibandingkan proses intermiten dan proyek.
4)      Bahan mentah. Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai ? apakah ada perubahan-perubahan mentah dalam proses produksi ? bentuk prose proyek adalah relative lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bahan-bahan yang berbeda-beda bila diperlukan.
5)      Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknoligi baiak untuk proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk mendukung proses selama proses waktu tertentu ? penilaian kondisi teknologi merupakan bagian penilaian risiko proses. Pada umumnya, urutan tingkat risiko dari yang tinggi sampai yang terendah adalah garis, intermiten dan proyek.
6)      Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe ketrampilan-ketrampilan manajemen yang dibutuhkan ? sebagai contoh, untuk proses intermiten, perusahaan munkin akan memerlukan ketrampilan manajemen operasi dalam forecasting, scheduling dan pengendalian persediaan. Tetapi proses aliran garis juga memerlukan penguasaan ketrampilan-ketrampilan  tersebut, bahkan lebih “sophisticated”. Sedangkan proses proyek memerlukan penguasaan teknik-teknik perencanaan dan pengawasan proyek tertentu.

3.      Pemilihan diantara berbagai alternative pemrosesan.
Banyak keputusan-keputusan seleksi proses bersangkutan dengan kapasitas-kapasitas peralatan atau proses alternative untuk memproduksi tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah ini, analisis break even dapat digunakan untuk membantu pembuatann  keputusan pemilihan diantara berbagai proses alternative tersebut, melalui pembandingan keuntungan-keuntungan relative setiap proses. Sebagai contoh, dalam perusahaan manufacturing, proses-proses yang memerlukan mesin-mesin sederhana, dimana mudah penyiapannya, biasanya beroperasi dengan kecepatan rendah dan memakan biaya. Dilain pihak, volume-volume keluaran yang lebih besar mungkin memerlukan penggunaan mesin-mesin lebih cepat dengan biaya-biaya penyiapan lebih besar, tetapi beroperasi dengan biaya lebih rendah. Sering ada beberapa metode alternative dan setiap alternative mungkin merupakan alternative yang paling ekonomis  untuk “range” volume keluaran tertentu. Metode yang sebaiknya digunakan tergantung pada tingkat volume keluaran yang diharapkan.
 Keputusan-keputusan membuat atau membeli  dapat mencakup faktor-faktor yang tidak berwujud. Tetapi perusahaan penting menetapkan kelayakan ekonomi untuk melakukan penilaian faktor-faktor berwujud. Akhirnya pemilihan suatu proses yang paling ekonomis sering juga harus konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi dan lingkungannya.



4.      Pemilihan teknologi
Teknologi telah menjadi suatu faktor dominan dalam dunia bisnis dan dalam kehidupan kita. Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap manajemen operasi. Sebagai manajer operasi, kita dituntut tidak hanya menjadi “pemakai teknologi”. Tetapi lebih menjadi “manajer teknologi.
Ada dua definisi umum teknologi. Pertama, teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah manusia. Define ini sangat luas dan mencakup hampir semua kegiatan manusia. Definisi teknologi yang lebih sempit dan digunakan dalam pembahasan selanjutnya adalah bahwa teknologi merupakan sekumpulan proses, peralatan, metode, prosedur, perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Definisi ini lebih mengandung arti teknologi proses dan bukan teknologi produk.
Keputusan-keputusan seleksi proses dan pemilihan teknologi berhubungan sangat erat dan saling berkaitan. Tetapi salah satu keputusan tidak selalu harus mendahului keputusan yang lain karena, dalam praktek, kedua keputusan itu sering dibuat secara bersamaan.
Pemilihan teknologi mempunyai dampak terhadap semua bagian operasi, terutama dalam desain pekerjaan. Pemilihan teknologi dan desain pekerjaan dipadukan dalam suatu desain sosioteknikal secara optimum.
Pemilihan teknologi mempengaruhi seluruh aspek operasi-operasi lainnya, termasuk produktivitas dan kualitas produk. Keputusan teknologi juga mempengaruhi strategi perusahaan dengan keterikatannya pada proses, peralatan, fasilitas, dan prosedur yang telah dipilih. Jadi, pemilihan teknologi bukan merupakan keputusan yang tertutup, tetapi mempengaruhi semua bagian operasi dan bisnis.

5.      Dasar Pemilihan Teknologi
Pemilihan teknologi sering di pandang sebagai suatu maslah dalam penganggaran modal. Secara sederhana pemilihan teknologi dapat dilakukan dengan perhitungan return on  investment (  ROI ) untuk masing-masing alternative dan memilih salah satu alternatif yang mempunyai ROI terbesar.
Para manajer hendaknya menyadari bahwa ROI diberikan satu-satunya criteria. Lebih lanjut perhitungan ROI tidak mencerminkan secara tepat pengaruh-pengaruh ekonomi perputaran personalia dan tingkat absensi yang lebih tinggi dan peningkatan polusi yg di timbulkan mesin-mesin yang mungkin perlu dilakukan keputusan pemilihan teknologi.
Akhirnya pemilihan teknologi seharusnya bukan merupakan suatu kegiatan tunggal  tetapi lebih sebagai suatu proses yang diorganisasikan dengan baik yang mencangkup penjajagan secara terus menerus , pemilihan teknologi yang tepat dan inflementasi teknologi terpilih. Maka perlu ditetapkan seorang manajer dalam operasi-operasi yang akan bertanggung jawab atas deain prroses dan pemilihan teknologi.

6.      Perencanaan Proses
Perencanaan merupakan salah satu fungsi management. Perencanaan proses berkenaan dengan perencanaan dan implementasi system kerja yang akan memproduksi produk yang diinginkan dalam kuantitas yang di perlukan. Untuk dapat membuat perencanaan yang baik, maka perlu diperhatikan masalah intern dan masalah ekstern. Masalah intern adalah masalah yang datangnya dari dalam perusahaan (masih dalam kekuasaan pimpinan perusahaan) seperti mesin yang digunakan, buruh yang dikaryakan, bahan yang diperlukan dan sebagainya. Sedangkan masalah ekstern adalah maslah yang datangnya dari luar perusahaan (diluar kekuasaan pimpinan perusahaan) seperti inflasi, kebijaksanaan, keadilan politik dan sebagainya.
Kegiatan-kegiatan perencanaan proses ini mengenai tipe aliran proses dan desain pusat-pusat kerja. Keputusan-keputusan dalam bagian-bagian  operasi lain seperti scheduling produksi, tingkat persediaan, desain pekerjaan dan metode-metode pangawasan kualitas yang digunakan. Perencaanaan proses juga mempunyai  hubungan saling pengaruh yang kuat dengan layout fasilitas.  Dimana keduanya tergantung pada tipe teknologi transformasi yang digunakan. Meskipun perencanaan proses dibuat bila layout awal telah di rancang tetapi hamper semua peruasahaan harus secara terus-menerus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan produk dan volume produksi, sehingga perencanaan proses sesungguhnya merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan ( kontinya.)

7.   Analisis Bagan-bagan Proses
Bagan-bagan proses digunakan untuk menggambarkan dan memperbaiki proses transformasi dalam system-sistem produktif, dalam peningkatan efektifitas atau efisiensi proses-proses. Elemen proses berikut mungkin perlu di ubah.
a.       bahan mentah
b.      desain produk ( kluaran )
c.        Desain pekerjaan
d.      tahap-tahap pemrosesan yang digunakan
e.        system pengawasan menejemen
f.       peralatan dan pekakas
Langkah-langkah yang harus diambil dalam perencanaan proses adalah sebagai berikut :
1)      Memutuskan tujuan-tujuan perencanaan, yaitu untuk meningkatakan efisiensi, efektifitas, kapasitas atau semangat kerja karyawan.
2)      Memilih proses ( system ) produktif yang relaevan, yaitu operasi keseluruhan atau beberapa bagian operasi.
3)      Menggambarkan proses transformasi yang ada sekarang dengan bantuan bagan-bagan proses dan pengukuran efisiensi.
4)      Mengembangkan deain proses yang diperbaiki melalui perbaikan aliran-aliran proses dan atau masukan-masukan yang digunkan. Biasanya proses yang telah di revisi juga di gambarkan dengan bagan-bagan proses.
5)      Mendapatkan persetujuan manajemen untuk desain prosese yang telah di revisi.
6)      Menginplementasikan desain kproses baru.

Bagan-bagan perakitan ( assembly chart ). Bagan ini dibuat biasanya untuk membantu menggambarkan aliran bahan dan hubungan masing-masing komponen. Symbol-simbol standar yang digunakan pada bagan adalah o untuk operasi-operasi dan untuk inspeksi, seperti di gambarkan dalam gambar 5-7. Dalam proses transpormasi kimiawi, alat bantu ini akan berupa serangkaian persamaan-persamaan kimiawi memerinci kombinasi atau campuran bahan-bahan kimia untuk membentuk senyawa atau isotop baru.
bagan-bagan aliran proses ( Flow-proscces chart ). Bagan-bagan aliran proses ( atau lebih singkat bagan proses ) memerinci proses kedalam unsure-unsur dan symbol-simbol seperti di tunjukan dalam sbb:









 








Gambar 4.3
Symbol-simbol bagan aliran proses

Dalam contoh ini, kita perlu memperhatikan penggunaan symbol khusus untuk operasi, transportasi, inspeksi, penunandaan dan penyimpanan; waktu dan jarak tidak di cantumkan pada bagan tetapi besaran-besaran ini penting diukur dalam studi untuk mengidentifikasi dan menilai kemungkinan perbaikan-perbaikan.
Bagian aliran proses adalah peralatan pokok perbaikan aliran bahan-bahan. Setelah penyusunan bagan proses, manajer mungkin dapat mengkombinasikan operasi-operasi tertentu, menghilangkan atau menyederhanakan operasi-operasi yang lain untuk meningkatkan efisiensi keseluruhan. Sebaiknya, hal ini mungkin memerlukan perubahan-perubahan layout, peralatan dan metoda-metoda kerja atau bahkan mungkin perubahan-perubahan desain produk.

Penyusunan dan penganalisaan bagan aliran proses perlu membertimbangkan berbagai tipe pertanyaan berikut :
(a)  Apa ( what ) apa operasi-operasi yang senyatanya diperlukan? Dapatkanh beberapa operasi dihilnagkan, dikombinasikan, atau disederhanakan? Apakah produk harus di rancang kembali untuk memudahkan produksi?
(b)   Siapa ( who ) siapa yang akan melakasanakan masing-masing operasi? Apakah semua kariyawan dapat melaksanakannya, atau hanya beberapa karyawan tertentu saja? Dapatkah operasi di rancang kembali untuk mengurangi jam kerja karyawan atau menggunakan keterampilan yang lebih rendah? Daptkah operasi-operesai di kombinasikanuntuk memperluas pekerjaan dan selanjutnya meningkatkan produktifitas atau memperbaiki kondisi-kondisi kerja?
(c)       Dimana ( where ) dimana masing-masing operasi dilaksanakan ? apakah pekerjaan     hanya dapat dilakukan pada tempat tertentu atau dapat dilakukan di tempat-tempat lain?
         Dapatkah layout fasilitas di perbaiki untuk mengurangi jarak angkut atau untuk membuat operasi-operasi lebih mudah di datangi?
(d)      Kapan ( when ) setiap operasi akan dilaksanakan? Apakah ada penunadaan atau kelambatan yang berlebihan ? adakah operasi yang menciptakan kemacetan-kemacetan? Apakah ada beberapa operasi yang dapat dilakukan secara simultan
(e)     Bagaimana ( how ) bagaimana operasi akan dilakukan? Dapatkah digunakan metode-  metode, prosedur-prosedur peralatan yang lebih baik? Apakah operasi harus diperbaiki untuk membuatnya lebih mudah atau kurang memakan waktu?
Bagan proses operasi-operasi ( operations procces chart ) atau sering disebut routing sheet. Bagan proses operasi-operasi adalah mirip dengan bagan prakitan, dengan perbedaan bahwa bagan proses operasi-operasi mencangkup spesifikasi-spesifikasi untuk bagian-bagian dan waktu-waktu pengopersian dan pemeriksaan.
Penggambungan gambar-gambar dan bagan-bagan perakitan dengan routing sheets akan menentukan dan menunjukan secara lengkap car untuk memproduksi suatu produk. Dokumen-dokumen ini disusun atas dasar desain produk dan bill of material

Tabel 4.2
Penyusunan bagan operasi

Nama Komponen
Kode perakitan
Nomer komponen
:……………
:……………
:……………..

Tanggal :……
Disusun Oleh :..
….
operasi
deskripsi
Dept
waktu
peralatan
1




2




3




4




5




Penyusunanan bagan operasi sebaiknya dilakukan dnegan berpedoman kepada prisnip-prinsip ekonomi gerakan. dimana prisnip-prisnip dibagi dalam 3 aspek ; penggunaan anggota badan, pengaturan tempat kerja, pencancangan peralatan, dan perkakas. Melalui penerapan prisnif-prisnif ekonomi gerakan, yang di kembangkan pertama kali oleh Fank dan Lillian Gilbert, sangat mungkin untuk menyederhanakan banyak pekerjaan.

Bagan manusia-mesin ( man-machine chart ) atau bagan kegiatan ( activity chart 0. Bagan kegiatan menunjukan hubungan antara operator dan mesin. Sebagai contoh suatu bagan kegiatan untuk pekerjaan pembuatan minuman dengan alat pencampur otomatis pada sebuah restoran. Bagan ini menunjukan apa yang sedang di kerjakan mesin dan apa yang sedang di kerjakan karyawan pada setiap periode waktu dari bagan ini kita dapat menentukan waktu menganggur operator dan mesin mengidentifikasikan elemen-elemen setiap kegiatan karyawan dan mesin secara simultan.
Bagan manusia mesin dapat digunakan untuk menunjukan kegiatan-kegiatan satu karyawan dan satu mesin atau mesin atau kegiatan kegiatan beberapa mesin. Bagan ini berguna dalam perencanaan proses perencanaan bial biaya waktu dan karyawan dapat di perkirakan maka perencanaan proses dapat melakukan analisis eknonomik terhadap berbagai kombinasi manusia mesin alternative dan memilih penggunaan yang terbaik.

Hubungan karyawan dan mesin digambarkan dengan menunjukan waktu yang diperlukan untuk menelesaikan berbagai komponen tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagaia komponen tugas yang merupakan suatu siklus pekerjaan. Suatu siklus adalah kepanjangan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kombinasi lengkap kegiatan-kegiatan kerja.

6.png
Gambar 4.4
Bagan manusia-mesin

Operasi dan pengawasan peralatan yang kompleks atau mobil sering membatasi kegiatan kegiatan proseses menjadi operasi satu karyawan per mesin. Seperti peralatan konstruksi dan penaganan bagian yang serupa dengan bagn manusia-mesin, perbedaanya hanya bahwa pada bagan kegiatan semua komponen menunjukan mesin-mesin atau karyawan.
Bagan simo ( simo chat ) atau sering di sebut bagan gerak simultan ( simultan motion chart ) bagan simo adalah mirip dengan bagan operasi. Bagan ini juga menunjukan  geraka-gerakan tangan kiri dan tangan kanan  tetapi mencakup waktu setiap gerakan. Dengan teknik anlisis waktu untuk setiap gerakan, yang bianya ditentukan. Melalui perhitungan suatu kerangka gerakan kerja, kita dapat mengkombinasikan menghilangkan atau mengubah gerakan-gerakan dasr untuk mengembangkan metode yang lebih baik.


8.      Penyeimbangan Beban Kerja
Masalah penyeimbangan beban kerja yang dihadapi perencana proses pada layout produk adalah berhubungan dengan keseimbangan perakitan secara keseluruhan. Dilai pihak, masalah pembebanan pada layout proses menyangkut keseimbangan karyawan- mesin secara individual. Teknik-teknik simulasi yang dapat digunakan untuk menyusun proses-proses produksi sehingga jumlah mesin dan personalia dapat diatur dan ditugaskan untuk berbagai operasi secara tepat. Teknik-teknik simulasi banyak dibahas dalam buku-buku manajemen produksi/ operasi yang lebih “advanced”.
Tangan Kiri
Tangan Kanan
Deskripsi
Waktu
(detik)
Simbol
Simbol
Waktu
(detik)
Deskripsi
Meraih Kertas






Memegang kertas


Melepaskan kertas









 0,6







3,2



0,4
           











 



         




 
0,5


0,3

0,7


0,4

1,9

0,7

0,3
Meraih pena


Memegang pena

Memindahkan pena ke posisi diatas kertas
Posisi pena untuk menulis
Menandatangani surat
Mengangkat pena
Meletakkan pena diatas mena



Gambar 4.5
Bagan Simo (Penandatanganan Sebuah Surat)

9.      Evaluasi dan Jawaban
9.1  Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban pilihan ganda dibawah ini a,b,c, atau d. sesuai dengan  jawaban yang  benar dan tepat.
1.      Dibawah ini tipe-tipe aliran garis yang benar adalah ?
a.      Produksi massa dan produksi terus menerus
b.      Industri proses
c.       Intermiten
d.      Proyek

2.      Karakteristik-karakteristik aliran garis dilihat dari kapital adalah ?
a.       Investasi menengah, persediaan rendah, dan peralatan serba-guna
b.      Investasi rendah, persediaan tinggi, dan peralatan serba-guna
c.       Investasi tinggi, persediaan rendah dan peralatan mesin khusus.
d.      Investasi menengah, persediaan tinggi, dan peralatan mesin khusus

3.      Yang termasuk masalah signifikan adalah ?
a.       Peralatan
b.      Ketrampilan kerja
c.       Volume produksi rendah
d.      Perencanaan, pengurutan, scheduling, dan pengawasan

4.      Produksi untuk pesanan memiliki karakteristik produk , kecuali ?
a.       Spesifikasinya ditentukan langganan tidak distandarisasikan
b.      Relative mahal
c.       Spesifikasi ditentukan perusahaan distandarisasikan
d.      Volume besar

5.      Yang termasuk Dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dalam factor- factor yang harus diperhatikan yaitu ?
a.         Keterampilan manajemen
b.         Pemilihan teknologi
c.          System sosioteknikal
d.         Teknologi yang tersedia

6.      Yang termasuk dalam klasifikasikan proses yang utama  diklsifikasikan menurut jenis aliran produk yaitu :
a.       Membuat persediaan
b.      Lini, intermitten, dan proyek
c.       Biaya dan volume
d.      System sosioteknikal

7.      Bagan proses operasi-operasi (operations procces chart) sering disebut…
a.       Routing short
b.      Routing pratikum
c.       Routing sheet
d.      Routing chart

8.   Bagan simo ( simo chat ) sering di sebut….
a.       Bagan gerak chat
b.      Bagan gerak simo
c.       Badan gerak seragam
d.      bagan gerak simultan

9.   Pemilihan teknologi dapat dilakukan dengan perhitungan....
a.      ROI
b.      MRI
c.       TAB
d.      RIO


 
10.  Simbol         (bulat) pada bagan Symbol-simbol bagan aliran proses berarti . . .
a.       Transformasi
b.      Konversi
c.       Operasi
d.      Kontroversi

9.2  Essay
Jawablah pertanyaan dibawah ini  dengan benar, singkat  dan jelas.
1.   Sebutkan berbagai macam tipe proses produksi ?
Jawab :
Tipe proses produksi ada tiga yaitu , Aliran garis, Aliran intermiten, dan proyek.

2.      Apa perbedaan dari proses produksi massa (mass production) dan proses produksi terus menerus (continuous) ?
Jawab :
Produksi massa, bersangkutan dengan tipe operasi lini perakitan, seperti yang digunakan dalam industry barang-barang elektronika, mobil, dan sebagainya.
Sedangkan Produksi terus menerus,  tampak dalam industri-industri proses, seperti industry kimia, kertas, baja, bir, dan sebagainya.
3.      Jelaskan kenapa operasi-operasi garis biasanya efisien ?
Jawab :
Karena diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses padat modal (capital intensive), dan standardisasi pengerjaan tugas rutin.

4.      Beberapa Factor-faktor yang dapat dipertimbangkan dengan suatu analisis ekonomi  terhadap alternative proses adalah?
Jawab :
Factor tersebut dapat dipertimbangkan dengan memperhatikan arus kas (chas flow) untuk tiap alternative dengan jalan menentukan investasi , pendapat dan biaya.

5.      Dalam pemilihan teknologi terdapat definisi unmum teknologi.  Sebutkan definisi teknologi dalam arti luas dan teknologi dalam arti sempit ?
Jawab:
Teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah – masalah manusia. Definisi teknologi ini sangat luas dan mencakup hamper semua kegiatan manusia, sedangkan definisi yang lebih sempit dan digunakan bahwa teknologi merupakan sekumpulan proses, peralatan, metoda, prosedur, dan perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

9.3  Studi Kasus
Seorang operator pada perusahaan diperkirakan akan memerlukan waktu 2 menit untuk mengisi dan 1 menit untuk mengosongkan sebuah mesin cetak, ada beberapa mesin yang mempunyai tipe seperti ini semuanya mengerjakan hal yang sama dan waktu setiap mesin berjalan otomatis adalah 4 menit biaya-biaya relevan diperkirakan sebesar Rp. 8.000 per jam untuk karyawan dan Rp. 20.000 perjam untuk setiap mesin.
a)    Susun suatu bagan manusia-mesin untuk situasi satu karyawan. Dua mesin yang paling efisien.
b)   Berapa waktu siklus?
c)    Berapa waktu menganggur karyawan per siklus
d)   Berapa waktu menganggur total per siklus untuk kedua mesin
e)    Berapa biaya total per jam?
f)    Berapa biaya total per siklus?
g)   Berapa biaya waktu menganggur  per jam?


(a)    Bila karyawan mulai dengan pengisian mesin 1, siklus tidak akan mencapai keadaan efisien sampai menit ke Sembilan, seperti di tunjukan gambar 5-13.
(b)   Waktu siklus = 2 + 4 + 1 = 7
(c)    Waktu menganggur karyawan = 1 menit per siklus
(d)   Mesin-mesin tidak menganggur  ( pada operasi keadaan tetap )
(e)    Biaya total = biaya karyawan + 2 ( biaya setiap mesin )
   = Rp 8.000,  - + 2  ( Rp 20.000,-)  =  Rp 48.000,- per jam
(f)    Biaya persiklus   = Rp 48.000      (7 menit)   = Rp 5.600,-/siklus
        60                siklus
(g)    biaya waktu menganggur per jam
     =  ( 1 menit ) (    60 menit/jam.)     (Rp 8.000, )
         Siklus       7 menit/siklus           60 menit
     = Rp 1.142,85/jam




DAFTAR PUSTAKA

Handoko Hani. 2000, Dasar-Dasar Manajemen  Produksi dan Operasi, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Assauri Sofjan, 2008, Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar