BAB IV
PERANCANGAN PROSES
PRODUKSI
1.
Berbagai
Type Proses Produksi
Proses produksi dapat di bedakan baik atas dasar
karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan langganannya. Dimensi
klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau urutan
operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran :
garis, intermiten, dan proyek. Dalam perusahaan-perusahaan
manufacturing, aliran produk adalah sama dengan bahan mentah. Dalam
industry-industri jasa, proses proses produksi tidak ditunjukkan dengan aliran
secara phisik, tetapi oleh urutan operasi-operasi yang dilaksanakan dalam
pemberian pelayanan. Urutan operasi-operasi pelayanan ini dapat dianggap
sebagai “aliran produk” untuk industry-industri jasa.
Tipe-tipe aliran dibagi menjadi tiga :
a. Aliran
garis. Aliran garis mempunyai cirri bahwa aliran proses dari bahan mentah
sampai menjadi produk akhir dan urutan akhir operasi-opersai yang digunakan
untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk operasi-operasi aliran
garis, produk harus distandardisasi dengan baik dan mengalir dari satu operasi
atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Operasi-operasi individual sedapat mungkin diletakkan berdekatan
dan diusahakan seimbang agar suatu operasi tidak mengakibatkan penundaan
operasi berikutnya. Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe
produksi yaitu:
1) Proses
produksi massa (mass production), pada umumnya memproduksi kumpulan-kumpulan
produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan
kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai
repetitive process. Produksi massa bersangkutan dengan tipe operasi lini
perakitan, seperti yang digunakan dalam industry barang-barang elektronika,
mobil, dan sebagainya.
2) Proses
produksi terus-menerus (continuous), ditandai dengan waktu produksi yang
relative lama untuk menghindari penyetelan-penyetelan,persiapan-persiapan lain
dan kemacetan-kemacetan yang mahal. Produksi terus menerus tampak dalam
industri-industri proses, seperti industry kimia, kertas, baja, bir, dan
sebagainya. Meskipun ke dua tipe operasi ini mempunyai karakteristik aliran
garis, proses terus menerus cenderung untuk memproduksi lebih banyak
produk-produk yang telah distandardisasi dan mempunyai tingkat otomatis lebih
tinggi.
Operasi
atau tempat kerja
Aliran
produk atau bahan
Gambar
4.1
Aliran
garis
Operasi-operasi garis
biasanya efisien tetapi tetapi tidak fleksibel. Efisiensi ini diakibatkan oleh
substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses padat
modal (capital intensive), dan standardisasi pengerjaan tugas rutin. Tingkat
efisiensi yang tinggi dipergunakan untuk menutup biaya peralatan-peralatan
khusus (special-purpose) melalui produksi dalam volume yang relative besar. Di
samping itu, operasi garis mensyaratkan suatu lini produk standar yang relative
stabil sepanjang waktu. Karena standardisasi dan organisasi operasi-operasi
yang berurutan ini, maka sulit dan mahal untuk mengubah produk atau volume
dalam opersai-operasi aliran garis, sehingga operasi-operasi ini relative tidak
fleksibel.
Keputusan untuk
menggunakan operasi-operasi garis hendaknya tidak hanya berdasarkan
pertimbangan efisiensi saja, tetapi perlu di pertimbangkan factor-faktor lain,
seperti keusangan produk, ketidak puasan kerja karyawan karena kebosanan, dan
risiko perubahan teknologi proses.
b. Aliran
intermite (job shop). Suatu proses aliran intermiten mempunyai cirri produksi
dalam kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada
interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan
tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe
ketrampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir
hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi aliran bahan baku sampai
dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti, seperti
ditunjukkan dalam gambar sbb:
Operasi-operasi
intermiten adalah angat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena
operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja
berketrampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam
pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, disamping juga tidak efisien.
Salah
satu karakteristik pokok suatu proses intemiten adalah peralatan dan
ketrampilan kerja yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang dikenal
sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya aliran garis dikenal sebagai layout
produk karena berbagai proses, peralatan dan ketrampilan kerja diletakkan atas
dasar urut-urutan pengerjaan produk.
Istilah
operasi-operasi intermiten sering disebut job shops. Bagaimanapun juga, istilah
“job shop” kadang-kadang digunakan hanya untuk menyatakan operasi-operasi
intermiten yang memproduksi barang-barang berdasarkan spesifikasi pesanan
langganan. Karena kebalauan dan konotasi pabrik “job shop” ini, kita lebih baik
menggunakan istilah “operasi intermiten”.
Operasi
intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak
standardisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling
ekonomis dan melibatkan risiko yang paling kecil. Bentuk-bentuk operasi
intermiten biasanya tampak dalam siklus kehidupan awal semua produk, untuk
produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan untuk produk-produk dengan
pasar bervolume rendah.
c. Proyek.
Bentuk operasi-operasi proyek digunakan untuk memproduksi produk-produk khusus
atau unik, seperti kapal, pesawat terbang,peluru, jembatan, gedung, pekerjaan
seni, peralatan-peralatan khusus, dan sebagainya. Setiap unit produk-produk
tersebut dibuat sebagai suatu barang tunggal. Meskipun tidak ada aliran produk
bagi suatu proyek, tetapi ada urutan operasi-operasi, dimana seluruh operasi
ataukegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang pencapaian sasaran
proyek akhir.
Secara
konsepsual urutan kegiatan-kegiatan proyek ditunjukkan pada gambar 4.2, dimana
gambar tersebut menguraikan berbagai kegiatan dan kegiatan yang mendahului yang
diperlukanuntuk penyelsaian proyek. Masalah signifikan dalam manajemen proyek
adalah perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan
individual yang mengarahkan penyelesaian proyek secara keseluruhan.
mulai
ber berakhir
Operasi atau kegiatan
Hubungan untuk menetukan
mana yang harus didahulukan
Hubungan untuk
menetukan mana yang harus didahulukan
Gambar 4.2
Aliran proyek
Bentuk
operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreativitas dan
kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Kita sulit untuk mengotomatisasikan
proyek-proyek karena hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serba guna
kadang-kadang dapat digunakan untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek-proyek
ditandai dengan biaya yang tinggi dan kesulitan dalam perencanaan dan
pengawasan manajerial. Ini diakibatkan karena proyek pada dasarnya sukar
dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi yang tin
\
Tabel
4.1
Karakteristik-karakteristik
proses
Karakteristik
|
Garis
|
Intemiten
|
proyek
|
Produk
|
|
|
|
Tipe order
|
Kontinyus atau
kumpulan besar
|
Kumpulan
|
Unit tunggal
|
Aliran produk
|
Berurutan
|
Berpola tidak pasti
|
Tidak ada
|
Variasi produk
|
Rendah
|
Tinggi
|
Sangat tinggi
|
Tipe pasar
|
Massa
|
Pesanan
|
Khusus (unik)
|
Volume
|
Tinggi
|
menengah
|
Unit tunggal
|
Tenaga kerja
|
|
|
|
Ketrampilan
|
Rendah
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Tipe kegiatan
|
Bersifat pengulangan
|
Tidak rutin
|
Tidak rutin
|
Upah
|
Rendah
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Capital
|
|
|
|
Investasi
|
Tinggi
|
Menengah
|
Rendah
|
Persediaan
|
Rendah
|
Tinggi
|
Menengah
|
Peralatan
|
Mesin khusus
|
Serbaguna
|
Serba-guna
|
Sasaran
|
|
|
|
Fleksibilita
|
Rendah
|
Menengah
|
Tinggi
|
Biaya
|
Rendaah
|
Menengah
|
Tinggi
|
Kualitas
|
Konsisten
|
Lebih variable
|
Lebih variabel
|
Waktu penyelesaian
|
Rendah
|
Menengah
|
Tinggi
|
Perencanaan dan
pengawasan
|
|
|
|
Produksi
|
Mudah
|
Sulit
|
Sulit
|
Kualitas
|
Mudah
|
Sulit
|
Sulit
|
Persediaan
|
Mudah
|
Sulit
|
Sulit
|
Dimensi
kritis lainnya yang mempengaruhi pemilihan proses adalah apakah produk dibuat
untuk persediaan atau untuk pesanan dan dikenal sebagai jenis produksi untuk
persediaan (production-to-stock) dan produksi untuk pesanan
(production-to-order). Masing-masing proses ini mempunyai kebaikan dan
kelemahan tersendiri, dimana proses produksi untuk persediaan akan berproduksi
lebih cepat pada harga lebih rendah, tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan
produk disbanding proses produksi untuk pesanan.
Proses
produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan
jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu
produk. Dalam proses produksi untuk pesanan, kegiatan-kegiatan untuk pemrosesan
menyesuaikan dengan spesifikasi pesanan langganan secara individual.
Spesifikasi produk yang dipesan biasanya tidak distandardisasikan. Siklus
perencanan produksi mulai pada saat langganan menetukan spesifikasi produk yang
dia inginkan. Atas dasar pesanan langganan tersebut, perusahaan akan menetapkan
harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima proses selanjutnya
menentukan proses perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan
bahan-bahan yang diperlukan, alokasi pembebanan kerja tiap-tiap departemen,
prioritas pesanan, skedul-skedul produksi, rencana proses, dan sebagainya.
Proses produksi untuk pesanan berakhir dengan pengiriman produk kelangganan.
Factor
penting pelaksanaan operasi-operasi untuk poses produksi untuk pesanan adalah
waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, langganan sering ingin
mengetahui terlebih dahulu berapa lama pesanan akan diselesaikan. Bila waktu
penyelesaian disetujui oleh langganan, kemudian operasi-operasi harus
mengendalikan aliran pesanan untuk menepati jadwal waktu penyelesaian yang
telah ditentukan. Ini berarti bahwa waktu penyelesaian hendaknya ditetapkan
secara realistic dengan kerjasama antara bagian produksi dan pemasaran.
Produk
untuk persediaan. Perusahaan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan
mempunyai masalah yang sama sekali berbeda. Pertama, operasi produksi untuk
persediaan menghasilkan garis produk yang distandardisasikan. Permintaan
langganan dipenuhi dengan produk-produk standar ini dari persediaan. Persediaan
digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dam merencanakan kebutuhan
kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan
kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi bagi suatu operasi produksi untuk
persediaan.
Dalam
operasi produksi untuk persediaan, siklus perencaan produksi mulai dengan
forecast penjualan yang akan menentukan spesifikasi dan kuantitas produk yang
dapat dijual selama periode waktu tertentu. Langkah selanjutnya adalah
penyusunan skedul-skedul produksi induk dengan memadukan hasil forecast
penjualan dan rencana volume persediaan. Dalam situasi ini, factor-faktor yang
penting diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi (persediaan dan
kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan,
pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat
dipenuhi dari persediaan.
Secara
ringkas, proses produksi untuk pesanan terutama bersangkutan dengan waktu
penyelesaian dan pengendalian aliran pesanan. Proses harus cukup fleksibel
untuk memenuhi berbagai macam pesanan langganan. Sedangkan proses produksi
untuk persediaan terutama diarahkan untuk pemenuhan rencana produksia dan
persediaan serta efisiensi operasi-operasi.
2.
Keputusan-keputusan
seleksi proses
Kita telah mengklasifikasikan proses produksi atas dasar dua
dimensi : aliran produk dan tipe order langganan. Yaitu suatu matriks dengan
enam proses yang berbeda. Dalam suatu perusahaan, setiap produk tertentu
diproduksikan oleh salah satu dari enam proses tersebut, tetapi dapat juga
suatu campuran produk sering harus diproduksikan oleh campuran berbagai tipe
produksi dalam perusahaan yang sama. Sangat umum bagi organisasi-organisasi untuk
mempunyai beberapa tipe proses yang berbeda dengan fasilitas phisik yang sama.
Klasifikasi proses ini dapat diguakan untuk beberapa tujuan
:
a. untuk mengkatogorikan berbagai tipe masalah
keputusan berbeda yang dihadapi dalam operasi-operasi;
b. untuk
seleksi proses. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan
keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut :
1) Kebutuhan
modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin,
peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Proses aliran garis biasanya akan
memerlukan modal lebih besar daripada aliran intermiten atau proyek.
2) Kondisi
pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para langganan ? apakah perkiraan volume
penjualan pada harga yang drencanakan dapat menghasilakn laba yang diinginkan ?
apakah kondisi persaingan sekarang dan diwaktu yang akan datang menguntungkan ?
3) Tenaga
kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu jenis
proses pada biaya wajar ? bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja di waktu
yang akan datang ? proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja
berketrampilan relative rendah dan murah dibandingkan proses intermiten dan
proyek.
4) Bahan
mentah. Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai ? apakah ada
perubahan-perubahan mentah dalam proses produksi ? bentuk prose proyek adalah
relative lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bahan-bahan yang
berbeda-beda bila diperlukan.
5) Teknologi.
Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknoligi baiak untuk proses maupun
produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk mendukung proses
selama proses waktu tertentu ? penilaian kondisi teknologi merupakan bagian
penilaian risiko proses. Pada umumnya, urutan tingkat risiko dari yang tinggi
sampai yang terendah adalah garis, intermiten dan proyek.
6) Ketrampilan
manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe
ketrampilan-ketrampilan manajemen yang dibutuhkan ? sebagai contoh, untuk
proses intermiten, perusahaan munkin akan memerlukan ketrampilan manajemen
operasi dalam forecasting, scheduling dan pengendalian persediaan. Tetapi
proses aliran garis juga memerlukan penguasaan ketrampilan-ketrampilan tersebut, bahkan lebih “sophisticated”.
Sedangkan proses proyek memerlukan penguasaan teknik-teknik perencanaan dan
pengawasan proyek tertentu.
3.
Pemilihan
diantara berbagai alternative pemrosesan.
Banyak keputusan-keputusan seleksi proses bersangkutan
dengan kapasitas-kapasitas peralatan atau proses alternative untuk memproduksi
tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah ini, analisis break even dapat
digunakan untuk membantu pembuatann
keputusan pemilihan diantara berbagai proses alternative tersebut,
melalui pembandingan keuntungan-keuntungan relative setiap proses. Sebagai
contoh, dalam perusahaan manufacturing, proses-proses yang memerlukan
mesin-mesin sederhana, dimana mudah penyiapannya, biasanya beroperasi dengan
kecepatan rendah dan memakan biaya. Dilain pihak, volume-volume keluaran yang
lebih besar mungkin memerlukan penggunaan mesin-mesin lebih cepat dengan
biaya-biaya penyiapan lebih besar, tetapi beroperasi dengan biaya lebih rendah.
Sering ada beberapa metode alternative dan setiap alternative mungkin merupakan
alternative yang paling ekonomis untuk
“range” volume keluaran tertentu. Metode yang sebaiknya digunakan tergantung
pada tingkat volume keluaran yang diharapkan.
Keputusan-keputusan membuat atau membeli dapat mencakup faktor-faktor yang tidak
berwujud. Tetapi perusahaan penting menetapkan kelayakan ekonomi untuk
melakukan penilaian faktor-faktor berwujud. Akhirnya pemilihan suatu proses
yang paling ekonomis sering juga harus konsisten dengan tujuan-tujuan
organisasi dan lingkungannya.
4.
Pemilihan
teknologi
Teknologi telah menjadi suatu faktor dominan dalam dunia
bisnis dan dalam kehidupan kita. Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang
sangat besar terhadap manajemen operasi. Sebagai manajer operasi, kita dituntut
tidak hanya menjadi “pemakai teknologi”. Tetapi lebih menjadi “manajer
teknologi.
Ada dua definisi umum teknologi. Pertama, teknologi adalah
aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah manusia. Define ini
sangat luas dan mencakup hampir semua kegiatan manusia. Definisi teknologi yang
lebih sempit dan digunakan dalam pembahasan selanjutnya adalah bahwa teknologi
merupakan sekumpulan proses, peralatan, metode, prosedur, perkakas yang
digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Definisi ini lebih mengandung
arti teknologi proses dan bukan teknologi produk.
Keputusan-keputusan seleksi proses dan pemilihan teknologi
berhubungan sangat erat dan saling berkaitan. Tetapi salah satu keputusan tidak
selalu harus mendahului keputusan yang lain karena, dalam praktek, kedua
keputusan itu sering dibuat secara bersamaan.
Pemilihan teknologi mempunyai dampak terhadap semua bagian
operasi, terutama dalam desain pekerjaan. Pemilihan teknologi dan desain
pekerjaan dipadukan dalam suatu desain sosioteknikal secara optimum.
Pemilihan teknologi mempengaruhi seluruh aspek
operasi-operasi lainnya, termasuk produktivitas dan kualitas produk. Keputusan
teknologi juga mempengaruhi strategi perusahaan dengan keterikatannya pada
proses, peralatan, fasilitas, dan prosedur yang telah dipilih. Jadi, pemilihan
teknologi bukan merupakan keputusan yang tertutup, tetapi mempengaruhi semua bagian
operasi dan bisnis.
5.
Dasar
Pemilihan Teknologi
Pemilihan teknologi sering di pandang sebagai suatu maslah
dalam penganggaran modal. Secara sederhana pemilihan teknologi dapat dilakukan
dengan perhitungan return on investment ( ROI ) untuk masing-masing alternative dan
memilih salah satu alternatif yang mempunyai ROI terbesar.
Para manajer hendaknya menyadari bahwa ROI diberikan
satu-satunya criteria. Lebih lanjut perhitungan ROI tidak mencerminkan secara
tepat pengaruh-pengaruh ekonomi perputaran personalia dan tingkat absensi yang
lebih tinggi dan peningkatan polusi yg di timbulkan mesin-mesin yang mungkin
perlu dilakukan keputusan pemilihan teknologi.
Akhirnya pemilihan teknologi seharusnya bukan merupakan
suatu kegiatan tunggal tetapi lebih
sebagai suatu proses yang diorganisasikan dengan baik yang mencangkup
penjajagan secara terus menerus , pemilihan teknologi yang tepat dan
inflementasi teknologi terpilih. Maka perlu ditetapkan seorang manajer dalam
operasi-operasi yang akan bertanggung jawab atas deain prroses dan pemilihan
teknologi.
6.
Perencanaan
Proses
Perencanaan merupakan salah satu fungsi management. Perencanaan
proses berkenaan dengan perencanaan dan implementasi system kerja yang akan
memproduksi produk yang diinginkan dalam kuantitas yang di perlukan. Untuk
dapat membuat perencanaan yang baik, maka perlu diperhatikan masalah intern dan
masalah ekstern. Masalah intern adalah masalah yang datangnya dari dalam
perusahaan (masih dalam kekuasaan pimpinan perusahaan) seperti mesin yang
digunakan, buruh yang dikaryakan, bahan yang diperlukan dan sebagainya.
Sedangkan masalah ekstern adalah maslah yang datangnya dari luar perusahaan
(diluar kekuasaan pimpinan perusahaan) seperti inflasi, kebijaksanaan, keadilan
politik dan sebagainya.
Kegiatan-kegiatan perencanaan proses ini mengenai tipe
aliran proses dan desain pusat-pusat kerja. Keputusan-keputusan dalam
bagian-bagian operasi lain seperti
scheduling produksi, tingkat persediaan, desain pekerjaan dan metode-metode
pangawasan kualitas yang digunakan. Perencaanaan proses juga mempunyai hubungan saling pengaruh yang kuat dengan
layout fasilitas. Dimana keduanya
tergantung pada tipe teknologi transformasi yang digunakan. Meskipun
perencanaan proses dibuat bila layout awal telah di rancang tetapi hamper semua
peruasahaan harus secara terus-menerus menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan produk dan volume produksi, sehingga perencanaan proses
sesungguhnya merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan ( kontinya.)
7. Analisis Bagan-bagan Proses
Bagan-bagan proses digunakan untuk menggambarkan dan
memperbaiki proses transformasi dalam system-sistem produktif, dalam
peningkatan efektifitas atau efisiensi proses-proses. Elemen proses berikut
mungkin perlu di ubah.
a. bahan
mentah
b. desain
produk ( kluaran )
c. Desain pekerjaan
d. tahap-tahap
pemrosesan yang digunakan
e. system pengawasan menejemen
f. peralatan
dan pekakas
Langkah-langkah yang harus diambil dalam perencanaan proses
adalah sebagai berikut :
1) Memutuskan
tujuan-tujuan perencanaan, yaitu untuk meningkatakan efisiensi, efektifitas,
kapasitas atau semangat kerja karyawan.
2) Memilih
proses ( system ) produktif yang relaevan, yaitu operasi keseluruhan atau
beberapa bagian operasi.
3) Menggambarkan
proses transformasi yang ada sekarang dengan bantuan bagan-bagan proses dan
pengukuran efisiensi.
4) Mengembangkan
deain proses yang diperbaiki melalui perbaikan aliran-aliran proses dan atau
masukan-masukan yang digunkan. Biasanya proses yang telah di revisi juga di
gambarkan dengan bagan-bagan proses.
5) Mendapatkan
persetujuan manajemen untuk desain prosese yang telah di revisi.
6) Menginplementasikan
desain kproses baru.
Bagan-bagan perakitan ( assembly chart
). Bagan ini dibuat biasanya untuk membantu menggambarkan aliran bahan dan
hubungan masing-masing komponen. Symbol-simbol standar yang digunakan pada
bagan adalah o untuk operasi-operasi dan untuk inspeksi, seperti di gambarkan
dalam gambar 5-7. Dalam proses transpormasi kimiawi, alat bantu ini akan berupa
serangkaian persamaan-persamaan kimiawi memerinci kombinasi atau campuran
bahan-bahan kimia untuk membentuk senyawa atau isotop baru.
bagan-bagan aliran proses ( Flow-proscces chart ).
Bagan-bagan aliran proses ( atau lebih singkat bagan proses ) memerinci proses
kedalam unsure-unsur dan symbol-simbol seperti di tunjukan dalam sbb:
Gambar 4.3
Symbol-simbol bagan aliran proses
Dalam contoh ini, kita perlu memperhatikan penggunaan symbol
khusus untuk operasi, transportasi, inspeksi, penunandaan dan penyimpanan;
waktu dan jarak tidak di cantumkan pada bagan tetapi besaran-besaran ini
penting diukur dalam studi untuk mengidentifikasi dan menilai kemungkinan
perbaikan-perbaikan.
Bagian aliran proses adalah peralatan pokok
perbaikan aliran bahan-bahan. Setelah penyusunan bagan proses, manajer mungkin
dapat mengkombinasikan operasi-operasi tertentu, menghilangkan atau
menyederhanakan operasi-operasi yang lain untuk meningkatkan efisiensi
keseluruhan. Sebaiknya, hal ini mungkin memerlukan perubahan-perubahan layout,
peralatan dan metoda-metoda kerja atau bahkan mungkin perubahan-perubahan
desain produk.
Penyusunan dan
penganalisaan bagan aliran proses perlu membertimbangkan berbagai tipe pertanyaan
berikut :
(a)
Apa ( what ) apa operasi-operasi yang
senyatanya diperlukan? Dapatkanh beberapa operasi dihilnagkan, dikombinasikan,
atau disederhanakan? Apakah produk harus di rancang kembali untuk memudahkan
produksi?
(b)
Siapa ( who ) siapa
yang akan melakasanakan masing-masing operasi? Apakah semua kariyawan dapat
melaksanakannya, atau hanya beberapa karyawan tertentu saja? Dapatkah operasi
di rancang kembali untuk mengurangi jam kerja karyawan atau menggunakan
keterampilan yang lebih rendah? Daptkah operasi-operesai di kombinasikanuntuk
memperluas pekerjaan dan selanjutnya meningkatkan produktifitas atau
memperbaiki kondisi-kondisi kerja?
(c) Dimana
( where ) dimana masing-masing operasi dilaksanakan ? apakah pekerjaan hanya dapat dilakukan pada tempat tertentu
atau dapat dilakukan di tempat-tempat lain?
Dapatkah layout fasilitas di perbaiki untuk
mengurangi jarak angkut atau untuk membuat operasi-operasi lebih mudah di
datangi?
(d) Kapan
( when ) setiap operasi akan dilaksanakan? Apakah ada penunadaan atau
kelambatan yang berlebihan ? adakah operasi yang menciptakan
kemacetan-kemacetan? Apakah ada beberapa operasi yang dapat dilakukan secara
simultan
(e) Bagaimana ( how ) bagaimana operasi akan
dilakukan? Dapatkah digunakan metode- metode,
prosedur-prosedur peralatan yang lebih baik? Apakah operasi harus diperbaiki
untuk membuatnya lebih mudah atau kurang memakan waktu?
Bagan proses operasi-operasi (
operations procces chart ) atau sering disebut routing sheet. Bagan proses
operasi-operasi adalah mirip dengan bagan prakitan, dengan perbedaan bahwa
bagan proses operasi-operasi mencangkup spesifikasi-spesifikasi untuk bagian-bagian
dan waktu-waktu pengopersian dan pemeriksaan.
Penggambungan gambar-gambar dan
bagan-bagan perakitan dengan routing sheets akan menentukan dan menunjukan
secara lengkap car untuk memproduksi suatu produk. Dokumen-dokumen ini disusun
atas dasar desain produk dan bill of material
Tabel 4.2
Penyusunan bagan operasi
Nama
Komponen
Kode
perakitan
Nomer
komponen
|
:……………
:……………
:……………..
|
|
Tanggal
:……
Disusun
Oleh :..
|
…
….
|
operasi
|
deskripsi
|
Dept
|
waktu
|
peralatan
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
Penyusunanan bagan operasi sebaiknya dilakukan dnegan
berpedoman kepada prisnip-prinsip ekonomi gerakan. dimana prisnip-prisnip dibagi
dalam 3 aspek ; penggunaan anggota badan, pengaturan tempat kerja, pencancangan
peralatan, dan perkakas. Melalui penerapan prisnif-prisnif ekonomi gerakan,
yang di kembangkan pertama kali oleh Fank dan Lillian Gilbert, sangat mungkin
untuk menyederhanakan banyak pekerjaan.
Bagan manusia-mesin (
man-machine chart ) atau bagan kegiatan ( activity chart 0. Bagan kegiatan
menunjukan hubungan antara operator dan mesin. Sebagai contoh suatu bagan
kegiatan untuk pekerjaan pembuatan minuman dengan alat pencampur otomatis pada
sebuah restoran. Bagan ini menunjukan apa yang sedang di kerjakan mesin dan apa
yang sedang di kerjakan karyawan pada setiap periode waktu dari bagan ini kita
dapat menentukan waktu menganggur operator dan mesin mengidentifikasikan
elemen-elemen setiap kegiatan karyawan dan mesin secara simultan.
Bagan manusia mesin
dapat digunakan untuk menunjukan kegiatan-kegiatan satu karyawan dan satu mesin
atau mesin atau kegiatan kegiatan beberapa mesin. Bagan ini berguna dalam
perencanaan proses perencanaan bial biaya waktu dan karyawan dapat di
perkirakan maka perencanaan proses dapat melakukan analisis eknonomik terhadap
berbagai kombinasi manusia mesin alternative dan memilih penggunaan yang
terbaik.
Hubungan karyawan dan
mesin digambarkan dengan menunjukan waktu yang diperlukan untuk menelesaikan
berbagai komponen tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagaia komponen
tugas yang merupakan suatu siklus pekerjaan. Suatu siklus adalah kepanjangan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kombinasi lengkap kegiatan-kegiatan
kerja.
Gambar 4.4
Bagan
manusia-mesin
Operasi dan pengawasan
peralatan yang kompleks atau mobil sering membatasi kegiatan kegiatan proseses
menjadi operasi satu karyawan per mesin. Seperti peralatan konstruksi dan
penaganan bagian yang serupa dengan bagn manusia-mesin, perbedaanya hanya bahwa
pada bagan kegiatan semua komponen menunjukan mesin-mesin atau karyawan.
Bagan simo ( simo chat
) atau sering di sebut bagan gerak simultan ( simultan motion chart ) bagan
simo adalah mirip dengan bagan operasi. Bagan ini juga menunjukan geraka-gerakan tangan kiri dan tangan
kanan tetapi mencakup waktu setiap
gerakan. Dengan teknik anlisis waktu untuk setiap gerakan, yang bianya ditentukan.
Melalui perhitungan suatu kerangka gerakan kerja, kita dapat mengkombinasikan
menghilangkan atau mengubah gerakan-gerakan dasr untuk mengembangkan metode
yang lebih baik.
8.
Penyeimbangan
Beban Kerja
Masalah penyeimbangan
beban kerja yang dihadapi perencana proses pada layout produk adalah
berhubungan dengan keseimbangan perakitan secara keseluruhan. Dilai pihak,
masalah pembebanan pada layout proses menyangkut keseimbangan karyawan- mesin
secara individual. Teknik-teknik simulasi yang dapat digunakan untuk menyusun
proses-proses produksi sehingga jumlah mesin dan personalia dapat diatur dan
ditugaskan untuk berbagai operasi secara tepat. Teknik-teknik simulasi banyak
dibahas dalam buku-buku manajemen produksi/ operasi yang lebih “advanced”.
Tangan
Kiri
|
Tangan
Kanan
|
||||||||||||||||||||
Deskripsi
|
Waktu
(detik)
|
Simbol
|
Simbol
|
Waktu
(detik)
|
Deskripsi
|
||||||||||||||||
Meraih Kertas
Memegang kertas
Melepaskan kertas
|
0,6
3,2
0,4
|
|
|
0,5
0,3
0,7
0,4
1,9
0,7
0,3
|
Meraih pena
Memegang pena
Memindahkan pena ke
posisi diatas kertas
Posisi pena untuk
menulis
Menandatangani surat
Mengangkat pena
Meletakkan pena
diatas mena
|
Gambar 4.5
Bagan Simo
(Penandatanganan Sebuah Surat)
9. Evaluasi
dan Jawaban
9.1 Pilihan
Ganda
Pilihlah jawaban pilihan ganda dibawah ini a,b,c, atau d. sesuai
dengan jawaban yang benar dan tepat.
1. Dibawah ini tipe-tipe aliran
garis yang benar adalah ?
a.
Produksi massa dan produksi
terus menerus
b. Industri proses
c. Intermiten
d. Proyek
2. Karakteristik-karakteristik
aliran garis dilihat dari kapital adalah ?
a. Investasi menengah,
persediaan rendah, dan peralatan serba-guna
b. Investasi rendah, persediaan
tinggi, dan peralatan serba-guna
c.
Investasi tinggi, persediaan
rendah dan peralatan mesin khusus.
d. Investasi menengah,
persediaan tinggi, dan peralatan mesin khusus
3. Yang termasuk masalah
signifikan adalah ?
a. Peralatan
b. Ketrampilan kerja
c. Volume produksi rendah
d.
Perencanaan, pengurutan,
scheduling, dan pengawasan
4. Produksi
untuk pesanan memiliki karakteristik produk , kecuali ?
a. Spesifikasinya
ditentukan langganan tidak distandarisasikan
b. Relative
mahal
c.
Spesifikasi
ditentukan perusahaan distandarisasikan
d. Volume
besar
5. Yang
termasuk Dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dalam factor-
factor yang harus diperhatikan yaitu ?
a.
Keterampilan
manajemen
b.
Pemilihan teknologi
c.
System sosioteknikal
d.
Teknologi yang
tersedia
6. Yang
termasuk dalam klasifikasikan proses yang utama
diklsifikasikan menurut jenis aliran produk yaitu :
a. Membuat
persediaan
b.
Lini,
intermitten, dan proyek
c. Biaya
dan volume
d. System
sosioteknikal
7. Bagan
proses operasi-operasi (operations procces chart) sering disebut…
a.
Routing short
b.
Routing pratikum
c. Routing sheet
d.
Routing chart
8.
Bagan simo ( simo chat
) sering di sebut….
a.
Bagan gerak chat
b.
Bagan gerak simo
c.
Badan gerak seragam
d.
bagan
gerak simultan
9.
Pemilihan teknologi
dapat dilakukan dengan perhitungan....
a.
ROI
b.
MRI
c.
TAB
d.
RIO
10.
Simbol (bulat) pada bagan Symbol-simbol bagan
aliran proses berarti . . .
a.
Transformasi
b.
Konversi
c.
Operasi
d.
Kontroversi
9.2 Essay
Jawablah
pertanyaan dibawah ini dengan benar, singkat
dan jelas.
1.
Sebutkan berbagai macam tipe proses produksi ?
Jawab :
Tipe proses produksi ada tiga yaitu , Aliran garis, Aliran
intermiten, dan proyek.
2.
Apa perbedaan dari proses produksi massa (mass production)
dan proses produksi terus menerus (continuous) ?
Jawab :
Produksi massa, bersangkutan dengan tipe operasi lini
perakitan, seperti yang digunakan dalam industry barang-barang elektronika,
mobil, dan sebagainya.
Sedangkan Produksi terus menerus, tampak dalam industri-industri proses, seperti industry kimia, kertas, baja,
bir, dan sebagainya.
3.
Jelaskan kenapa operasi-operasi garis biasanya efisien ?
Jawab :
Karena diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya
(labor intensive) dengan proses padat modal (capital intensive), dan
standardisasi pengerjaan tugas rutin.
4.
Beberapa
Factor-faktor yang dapat dipertimbangkan dengan suatu analisis ekonomi terhadap alternative proses adalah?
Jawab :
Factor tersebut dapat
dipertimbangkan dengan memperhatikan arus kas (chas flow) untuk tiap
alternative dengan jalan menentukan investasi , pendapat dan biaya.
5.
Dalam
pemilihan teknologi terdapat definisi unmum teknologi. Sebutkan definisi teknologi dalam arti luas
dan teknologi dalam arti sempit ?
Jawab:
Teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan
masalah – masalah manusia. Definisi teknologi ini sangat luas dan mencakup
hamper semua kegiatan manusia, sedangkan definisi yang lebih sempit dan
digunakan bahwa teknologi merupakan sekumpulan proses, peralatan, metoda,
prosedur, dan perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
9.3 Studi Kasus
Seorang operator pada
perusahaan diperkirakan akan memerlukan waktu 2 menit untuk mengisi dan 1 menit
untuk mengosongkan sebuah mesin cetak, ada beberapa mesin yang mempunyai tipe
seperti ini semuanya mengerjakan hal yang sama dan waktu setiap mesin berjalan
otomatis adalah 4 menit biaya-biaya relevan diperkirakan sebesar Rp. 8.000 per
jam untuk karyawan dan Rp. 20.000 perjam untuk setiap mesin.
a) Susun
suatu bagan manusia-mesin untuk situasi satu karyawan. Dua mesin yang paling
efisien.
b) Berapa
waktu siklus?
c) Berapa
waktu menganggur karyawan per siklus
d) Berapa
waktu menganggur total per siklus untuk kedua mesin
e) Berapa
biaya total per jam?
f) Berapa
biaya total per siklus?
g) Berapa
biaya waktu menganggur per jam?
(a) Bila
karyawan mulai dengan pengisian mesin 1, siklus tidak akan mencapai keadaan
efisien sampai menit ke Sembilan, seperti di tunjukan gambar 5-13.
(b) Waktu
siklus = 2 + 4 + 1 = 7
(c) Waktu
menganggur karyawan = 1 menit per siklus
(d) Mesin-mesin
tidak menganggur ( pada operasi keadaan
tetap )
(e) Biaya
total = biaya karyawan + 2 ( biaya setiap mesin )
= Rp 8.000, - + 2 (
Rp 20.000,-) = Rp 48.000,- per jam
(f) Biaya
persiklus = Rp 48.000 (7 menit) = Rp 5.600,-/siklus
60 siklus
(g) biaya waktu menganggur per jam
= (
1 menit ) ( 60 menit/jam.) (Rp 8.000, )
Siklus 7 menit/siklus 60 menit
= Rp 1.142,85/jam
DAFTAR PUSTAKA
Handoko Hani. 2000, Dasar-Dasar Manajemen Produksi
dan Operasi, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Assauri Sofjan, 2008, Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar